Umrah Kembali Dibuka

Tayang di KR, 12 Januari 2022

Kerinduan akan Baitullah tergambar jelas, saat 419 jemaah Indonesia diberangkatkan ke Saudi untuk menunaikan ibadah umrah, Sabtu (8/1/2022) di asrama haji Pondok Gede, Jakarta. Umrah ini merupakan penantian yang cukup lama bagi Jemaah umrah asal Indonesia, sejak penerbangan disuspen Arab Saudi pada awal 2020. Pemerintah Arab Saudi akhirnya memberikan lampu hijau kepada Jemaah umrah untuk kembali beribadah ke Tanah Suci pada tahun 2022. 

Terhitung 1 Desember 2021 Arab Saudi resmi membuka kembali perjalanan dari Indonesia. Kemudian 23 Desember 2021, 25 orang perwakilan asosiasi PPIHU berangkat untuk mengkaji dan memastikan kesiapan umrah di Arab Saudi. 

Keberangkatan umrah perdana di tahun ini bisa menjadi penentu untuk umrah kedepan bahkan untuk penyelenggaraan haji di tahun ini. Jemaah umrah sebesar 419 itu bukanlah ketetapan dari pemerintah Arab Saudi namun menyesuaikan dengan kesiapan Jemaah.

Hilman Latief Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama RI menyampaikan sambutan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas saat melepas Jemaah umrah perdana bersama Wakil Dubes Arab Saudi untuk Indoensia Sulaiman.

“Jaga kepercayaan Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi. Tunjukkan bahwa Jemaah umrah Indonesia patuh pada aturan, khususnya patuh pada protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Ingatlah, pandemi Covid 19 belum berakhir.”

Peran Kementerian Agama tentu sangat diperlukan dalam memfasilitasi keberangkatan umrah. Mengingat umrah itu bisnis to bisnis sehingga Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) perlu terus bekerja sama untuk berkoordinasi dengan Kementerian Agama. 

One Gate Policy

Hilman mengajak pihak-pihak terkait untuk bersama mendukung one gate policy atau kebijakan satu pintu rumah yang ditetapkan Kementerian Agama. Aturan ini mengatur seluruh jemaah berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta dan menjalani karantina di Jakarta, yang intinya melindungi jemaah, memberikan proteksi dengan maksimal. Serta memastikan jemaah dalam kondisi siap dengan dokumen yang valid dan terjaga.

Rhytme keberangkatannya semua diatur sedemikian rupa sehingga protokol kesehatan dapat dipantau dan harapannya jemaah umrah dapat mematuhi prokes di Indonesia dan Arab Saudi, karena umrah perdana di tahun ini bisa menjadi penentu untuk umrah kedepan bahkan untuk penyelenggaraan haji di tahun ini.

Berdasarkan hasil rapat lintas Kementerian/Lembaga berkaitan dengan Penyelenggaraan Ibadah Umrah tahun 1443 H pada 3 Januari 2022 dan arahan Menag Yaqut Cholil Qoumas terkait keharusan penerapan protokol kesehatan secara ketat. 

PPIU yang akan memberangkatkan Jemaah umrah juga wajib melaporkan keberangkatan melalui SISKOPATUH (Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus). Selain itu, keberangkatan diprioritaskan bagi PPIU yang menggunakan penerbangan langsung (direct flight) melalui Bandara Soekarno Hatta. Kepulangan jemaah umrah juga harus mengikuti kebijakan yang telah ditetapkan oleh Satgas Penanganan Covid-19 Nasional.

Selain itu keberangkatan empat penerbangan awal mengacu Kebijakan Umrah Satu Pintu (one gate policy) dengan menggunakan asrama haji Jakarta sebagai lokasi screening kesehatan dan titik awal keberangkatan yang dikoordinasikan oleh asosiasi PPIU. Kanwil Kemenag Provinsi dan Kemenag Kab/Kota wajib melakukan pengawasan keberangkatan jemaah umrah di wilayah kerjanya.

Umrah Kembali Dibuka

Kabar kembali dibukanya umrah tentu sangat dinantikan ribuan Jemaah. Harapan terbesar ke depannya penyelenggaraan haji pun akan dibuka kembali. Persiapan bagi Jemaah yang akan mejalani umrah memerlukan persiapan khusus, tidak hanya masalah kesehatan fisik dan kemampuan finansial namun juga kesiapan mental. 

Jemaah yang menjalani umrah harus memiliki kesiapan mental yang lebih baik dibanding sebelum pandemi. Karena mereka akan menjalani masa karantina yang memakan waktu berhari-hari. Bahkan setelah sampai ke Arab Saudi tidak bisa leluasa menjalani umrah setiap saat. 

Berbekal kesabaran, keikhlasan, dan tawakal adalah yang paling utama untuk menunaikan ibadah umrah dan haji terlebih saat ini, masih dalam suasana pandemi. Semoga semua pihak mampu mendukung penyelenggaraan umrah sehingga menjadi pintu pembuka penyelenggaraan umrah selanjutnya dan haji di masa mendatang.