Sahabat...
Tahun ini adalah tahun pertama kami menjalankan ibadah puasa Ramadhan dan lebaran idul fitri tanpa sosok orang terkasih. Tidak pernah terbayang sebelumnya, karena tahun kemarin kami masih melaksanakan puasa dan lebaran bersama. Bahkan untuk menyiapkan menu buka puasa dan sahur saya olah sendiri. Apalagi waktu itu, ada imbauan pemerintah untuk stay at home.
Tahun ini, kami lebih fokus untuk ibadah. Semua menu buka dan sahur, sengaja kami pilih dari beberapa warung yang berbeda-beda. Ya tujuannya biar gak bosan dan tetap semangat puasa.
Sahabat...
Memang tidak mudah menjalankan peran ganda sebagai ibu sekaligus sosok ayah. Tapi apapun itu harus tetap dijalani dengan sabar dan ikhlas. Saya pribadi tidak pernah mengatakan hal ini berat. Hanya saja memang harus menyiapkan stok energi berlipat-lipat. Ya, harus dijalani karena semua sudah menjadi ketetapan Allah.
Bukankah Allah tidak akan menguji hamba-Nya di luar kemampuannya? Itu yang selalu saya pegang. Artinya, bagi Allah kami memang mampu diberi beban ini. Allah ingin kami selalu menggantungkan harapan, asa hanya kepada-Nya. Bukan kepada yang lain.
Jika dalam perjalanan kami mengalami kesulitan, ini artinya Allah ingin kami berusaha lebih dari sebelumnya. Ujian, cobaan, kesulitan sesungguhnya mendewasakan cara berpikir kami. Sikap juga tutur kata kami. Allah itu Maha Baik.
Sahabat...
Masih banyak hal yang harus disyukuri. Almarhum suami meninggalkan kami dalam keadaan baik, bahkan beliau saat ini tengah menanti di surga-Nya. Tinggal kami yang ditinggalkan, bagaimana caranya bisa menyusul ke sana.
Masih banyak hal yang harus disyukuri. Kami masih diberikan kesempatan untuk berbuat baik lebih banyak lagi. Berbagi dengan sesama. Beribadah dan semakin mendekatkan diri kepada Allah.
Kita sebagai hamba Allah harus menjadikan sabar dan shalat sebagai penguat iman dan pengokoh jiwa. Semoga selalu dimudahkan untuk berhusnudzon kepada Allah. Karena ujian ini bukti sayangnya kepada kami. Semoga kelak kami dikumpulkan di jannah-Nya.
0 Komentar