pixabay |
Dalam hidup kita sering
kali memandang seseorang saat mereka sukses tanpa pernah berpikir usaha apa
yang mereka lakukan untuk meraih kesuksesan. Padahal yang terpenting sebetulnya
bukan pada hasil namun pada proses yang dijalani. Karena proses inilah yang
akan menggiring kita menuju kedewasaan sikap, bertindak, dan berpikir.
Demikian juga halnya
dengan menulis. Seorang penulis kondang tentu sudah melewati banyak aral dalam
hidupnya. Bahkan ada yang sama sekali sebelumnya tidak mengenal dunia menulis.
Namun kegigihan merekalah yang akhirnya menggiring untuk menuju sukses.
Tahapan ini juga yang
harus dilalui penulis pemula. Setelah lancar menulis, tentu hal yang harus
dilakukan adalah konsisten dalam menulis. Terlihat mudah namun dalam realitanya
akan banyak sekali kendalanya. Terlebih bagi mereka yang aktivitas
kesehariannya sangat bejibun. Tak ayal segala agenda yang sudah terjadwal
dengan rapi menjadi ambyar karena sulitnya menyisihkan waktu untuk menulis.
Bahkan jika pada dasarnya
memang tidak memiliki hobi menulis akan sangat sulit untuk kembali pada
aktivitas yang butuh konsentrasi tinggi ini. Saya pun pernah alami. Lalu apa
solusinya? Komitmen untuk meluangkan waktu menulis yang ujungnya akan menciptakan
konsistensi dalam menulis.
Baca juga :
Baca juga :
Tips Menulis #2 Membaca Karya Orang Lain
Tanamkan dalam hati agar
semangat untuk menulis tetap membara, rubah mindset bahwa sesungguhnya menulis
itu mudah karena bisa dipelajari, dan segeralah berkomitmen dalam diri untuk
mengatur ulang skedul dalam sehari dengan menyisipkan agenda menulis.
Biasanya waktu yang
paling tepat untuk tenang dan konsentrasi dalam menulis adalah saat kondisi
lingkungan sudah senyap terutama bagi mereka yang memiliki keluarga dan
anak-anak yang masih membutuhkan asuhan orang tua. Kapan itu? Ada dua waktu,
yakni malam dan pagi hari sebelum atau selepas subuh. Dua waktu yang dianggap
paling efektif untuk menggali dan memaksimalkan potensi menulis.
Saya pernah mengagumi
seorang teman, karena secara kesibukan jelas dia lebih sibuk dari saya mengingat
posisinya sebagai leader. Mengatur anak buah, agenda rapat dan aktivitas yang
padat, belum lagi mengurus keluarga. Namun masih sempat menelurkan beberapa
buku solo. Padahal secara waktu yang dijalani sama yakni 24 jam.
Dalam unggahan akun
facebook pribadinya, dia mengungkapkan kata kuncinya terletak pada komitmen
yang melahirkan konsistensi. Ya begitulah, ternyata konsistenlah yang pada
akhirnya membawa kita pada sebuah kata sukses. Yuk, berlatih untuk berani berkomitmen
dengan diri sendiri, sediakan waktu khusus untuk konsisten menulis. Selamat
mencoba!
0 Komentar